Hulu-Hilir Keseimbangan: Membedah Kebijakan Pengelolaan DAS
Wilayah Aliran Sungai (DAS) adalah tulang punggung ekosistem dan kehidupan, menyediakan air bersih, menopang keanekaragaman hayati, serta melindungi dari bencana alam. Namun, pengelolaan DAS seringkali dihadapkan pada kompleksitas multidimensional. Artikel ini menganalisis kebijakan pengelolaan DAS, menyoroti tantangan dan peluang untuk mencapai keberlanjutan.
Analisis kebijakan DAS mengungkap sejumlah isu krusial. Salah satu tantangan utama adalah fragmentasi kebijakan dan kelembagaan. Banyaknya sektor dan kementerian/lembaga yang terlibat (kehutanan, pertanian, PU, lingkungan hidup) seringkali menyebabkan tumpang tindih regulasi, ego sektoral, dan minimnya koordinasi lintas batas wilayah administratif. Akibatnya, upaya konservasi di hulu bisa terabaikan oleh pembangunan di hilir, atau sebaliknya, tanpa visi terpadu.
Selain itu, partisipasi masyarakat lokal, yang merupakan garda terdepan, seringkali bersifat top-down dan kurang memberdayakan. Kebijakan seringkali belum sepenuhnya mengakomodasi kearifan lokal atau kebutuhan spesifik komunitas, sehingga mengurangi rasa kepemilikan dan efektivitas implementasi. Penegakan hukum terhadap pelanggaran DAS juga masih lemah, diperparah oleh konflik kepentingan dan kurangnya political will yang konsisten.
Untuk mencapai keseimbangan hulu-hilir, kebijakan pengelolaan DAS yang efektif haruslah bersifat holistik, terintegrasi, dan adaptif. Ini berarti memandang DAS sebagai satu kesatuan ekologis dari hulu ke hilir, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan secara partisipatif dan inklusif. Instrumen kebijakan perlu diperkuat, tidak hanya pada aspek regulasi, tetapi juga insentif ekonomi bagi masyarakat yang menjaga DAS, serta disinsentif bagi perusak. Penguatan kapasitas SDM, data ilmiah yang akurat, dan mekanisme monitoring-evaluasi yang transparan adalah fondasi penting.
Pengelolaan DAS bukan sekadar tugas teknis, melainkan komitmen politik dan sosial yang mendalam. Analisis kebijakan berkelanjutan krusial untuk mengidentifikasi celah dan merumuskan strategi yang lebih responsif terhadap perubahan iklim dan kebutuhan masyarakat. Hanya dengan kebijakan yang kuat dan implementasi yang konsisten, keseimbangan hulu-hilir DAS dapat terjaga demi keberlanjutan hidup.











