Politik di kampus

Suara Mahasiswa: Politik Kampus, Arena Belajar Demokrasi atau Sekadar Perebutan Kekuasaan?

Kampus, lebih dari sekadar menara gading ilmu pengetahuan, adalah miniatur masyarakat yang dinamis. Di dalamnya, ‘politik kampus’ hadir sebagai denyut nadi kehidupan organisasi dan aspirasi mahasiswa. Ini bukan tentang partai politik nasional, melainkan tentang pengembangan diri dan pembentukan karakter.

Politik kampus adalah laboratorium demokrasi mini. Di sinilah mahasiswa belajar berorganisasi, bernegosiasi, mengemukakan pendapat, dan memahami proses pengambilan keputusan. Melalui pemilihan ketua BEM, DPM, atau himpunan, mereka mengasah kemampuan kepemimpinan, advokasi, serta mempraktikkan nilai-nilai demokrasi secara langsung. Ini adalah panggung ideal untuk menumbuhkan mahasiswa yang kritis, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Namun, politik kampus juga tak luput dari tantangan. Kadang, idealisme berbenturan dengan kepentingan kelompok, memicu faksionalisme atau bahkan apatisme di kalangan mahasiswa. Pengaruh ‘politik praktis’ dari luar kampus pun tak jarang menyusup, mengaburkan tujuan murni perjuangan mahasiswa dan mengubahnya menjadi arena perebutan posisi semata.

Pada akhirnya, politik kampus adalah arena pembelajaran yang krusial. Ia bukan sekadar perebutan posisi, melainkan medium bagi mahasiswa untuk menempa diri menjadi pemimpin masa depan. Kuncinya terletak pada idealisme, transparansi, dan fokus pada kemajuan bersama, bukan hanya kepentingan golongan. Dengan begitu, politik kampus benar-benar menjadi arena belajar demokrasi sejati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *